Gunung
Lawu ialah gunung yang terletak diantara jawa timur dan jawa tengah,
Gunung dengan ketinggian (3.265 m) diatas permukaan laut ini keindahan
alamnya bisa mengundang rasa takjub pada sang KUASA,
Ketika cuaca di atas cukup bersahabat dengan para pendaki, saat itulah yang dirasakan seolah-olah berada di atas awan yang lembut,
Tidak seperti Gunung pada umumnya yang mempunyai kawah di puncaknya, Gunung Lawu malah mempunyai kawah yang berada di lereng,
Di lerengnya terdapat kepundan kecil yang masih mengeluarkan uap air dan belerang yang masih ada hinnga saat ini serta dapat untuk mengobati penyakit kulit yang membandel.
Gunung Lawu memiliki tiga puncak, Puncak Hargo Dalem, Hargo Dumiling dan yang terakhir ini adalah Hargo Dumilah puncak tertinggi, serta mempunyai tempat-tempat yang menyimpan cerita mistis,
hiiiiiiiii,,, Pawon Sewu, Sumur Segaran,Pasar diyeng yang disebut
juga dengan “Pasar Setan” karena banyaknya penghuni halus di sana, ada
sendang drajat, Di Sendang Drajat itulah menurut cerita yang beredar
salah satu tempat panggemblengan bagi calon presiden RI, agar menjadi
presiden yang bersifat ayom, ayem, tentrem, mampu memberikan berkah
agung untuk bangsa dan negaranya .dan masih banyak lagi tempat-tempat
yang berbau mistis yang ada di Gunung Lawu,
Dari keindahan alamya Gunung Lawu, ternyata menyimpan cerita unik dan menarik untuk di simak dan di baca
Cerita unik ini datang dari burung endemik di Gunung Lawu yang
masyarakat sekitar menamai burung ini dengan Jalak Lawu, menurut cerita
dan sejarah yang pernah saya baca Jalak Lawu ialah perwujudan dariseorang kyai yang bernama Kyai Jalak,Kyai Jalak merupakan saudara muda atau lebih tepatnya adik Sunan Lawu. yang diyakini masyarakat sebagai penjaga Gunung Lawu, Kyai jalak memiliki nama asli Wangsa Menggala, sedangkan Sunan Lawu nama aslinya Dipo Menggolo murid dari sunan Kalijaga,
Menurut cerita, beliau berdualah, Jalak Lawu dan Sunan Lawu yang telah mengantar dan menunjukkan jalan kepada Prabu Brawijaya V Raja terakir Kerajaan Majapahit untuk menemukan tempat yang untuk Mukso sekitar 6 abad yang lalu . Mukso sendiri ialah meninggalkan dunia nyata tanpa meninggalkan jasad.
Jalak Lawu pun hingga saat ini masih dipercaya sebagai penjaga Gunung Lawu oleh masyarakat sekitar Gunung Lawu . Ketika melakukan pendakian, Jalak Lawu sering Menampakkan kepada para pendaki dan tidak menggangu, malah akan menjaga dan menjadi penunjuk jalan.
Dalam pendakian, seorang pendaki sudah mengerti etika dalam mendaki Gunung, dalam mendaki suatu gunung tidaklah boleh mengeluh, berbicara kotor, menyindir tempat-tempat yang dianngap aneh dan tidak berbuat merusak, itupun disengaja atau tidak disengaja akan fatal akibatnya, banyaknya orang tersesat, orang meninggal di gunung, terperosok ke jurang, mungkin itu sebagian akibatnya.
Dari itulah kita menjaga dan merawat Alam yang indah ini serta tidak merusakny.